WELCOME TO FOOTBALL WORLD

Goal-line Technology: Teknologi "Garis Gawang"

Apakah bolanya sudah melewati garis? itu lah yang pertanyaan yang dipikirkan oleh wasit. Masih ingat kejadian saat pertandingan antara MU vs Tottenham. Bola sudah jelas lewat garis tapi wasit tidak menanggapnya sebagai gol.

Goal

Dalam pertandingan sepak bola, mungkin anda semua pernah mendengar goal-goal yang dianggap kontroversial. Wasit terkadang dianggap tidak fair saat menentukan bola sudah melewati goal line atau belum. Nah seiring dengan perkembangan teknologi, sekarang sudah ada teknologi yang dapat membantu wasit dalam mengambil keputusan dengan lebih akurat. Teknologi ini biasa dikenal dengan goal-line technology. Penasaran? Langsung saja yuk disimak artikel berikut ini.

Goal-line technology adalah teknologi yang digunakan dalam pertandingan sepak bola untuk menentukan
apakah bola telah melewati garis gawang atau belum.
Ada 3 komponen utama yang dibutuhkan dalam penerapan goal-line technology ini, yaitu :


  1. Bola
    Bola yang digunakan dalam teknologi ini tentu bukan bola sepak biasa, melainkan bola yang telah dimodifikasi. Bentuk bola tersebut memang tidak jauh beda dengan bola pada umumnya. Bentuknya tetap bundar dengan bahan 100 persen polyurethane. Yang tampak berbeda hanya desain luar. Bentuknya tidak lagi terdiri atas bidang-bidang heksagonal dan pentagonal. Namun, garis-garisnya didesain berupa lengkungan-lengkungan yang berbentuk mendekati angka 8. Di dalam bola ini terdapat microchip yang diikat dengan kawat tipis supaya letaknya tetap berada di tengah bola. Microchip dibuat sedemikian rupa agar tidak rusak ketika mengalami guncangan atau tendangan yang keras. Microchip ini bertugas untuk mengirimkan sinyal yang berisi informasi mengenai posisi bola di lapangan. Berat bola mengikuti standard pada umumnya dan tidak dipengaruhi oleh adanya microchip.
    Goal-line Technology



  2. Unit Penerima
    Unit ini menerima pesan dari komputer pusat dan menentukan apakah goal telah dicetak. Unit ini berbentuk seperti jam tangan yang dipakai oleh hakim garis dan wasit yang bertugas saat pertandingan. Pesan ”goal” yang dikirim dapat berupa pesan visual, audio, atau getaran.
    Goal-line Technology

  3. Kabel Medan Magnetik
    Kabel tipis akan diletakkan di sekeliling area gawang untuk menciptakan medan magnetik. Kabel tersebut berdiameter 2 mm dan ditanam didalam tanah sedalam 15-20 cm. Medan magnetik ini akan membuat microchip dalam bola bereaksi ketika bola melewati garis gawang. Kerja kabel ini tidak akan dipengaruhi oleh perubahan cuaca selama pertandingan berlangsung.
Terus, bagaimana kerjanya?
Goal-line technolgy ini menggunakan sistem RFID (Radio Frequency Identification). Kegunaan dari sistem RFID ini adalah untuk mengirimkan data dari perangkat portable dan kemudian dibaca oleh RFID reader dan kemudian diproses oleh komputer. Pada goal-line technology, RFID terdiri dari microchip yang dipasang di tengah bola dan antena yang terletak di sekeliling lapangan. Selain dipasang di tengah bola, microchip juga dipasang pada kaki pemain. Dengan itu kita dapat mengetahui letak bola dan pemain selama pertandingan
berlangsung. Pengiriman data dapat dilakukan dengan cepat karena menggunakan frekuensi yang tinggi, yaitu 2.4 GHz ISM band. Sistem ini dapat mengukur 100.000 pengukuran tiap detiknya.

Goal-line Technology

Akurasi berkisar antara satu sampai dua cm, walaupun objek bergerak dengan kecepatan 140 km per jam. Terdapat 6 hingga 10 antena di sekeliling lapangan untuk menentukan posisi secara 3 dimensi. Di sekitar garis gawang dan area penalti terdapat kabel tipis yang dialiri oleh arus listrik, yang kemudian menghasilkan medan magnetik. Ketika bola melewati garis batas gawang, microchip pada bola akan mendapat sinyal dan mengirim pesan ke antena receiver. Terdapat sepasang receiver terletak di belakang gawang, yang berfungsi untuk melanjutkan pesan ke komputer pusat. Pesan yang dikirim oleh microchip juga mengalami enkripsi. Hal ini untuk mencegah pihak luar melakukan modifikasi pada pesan/data yang dikirim. Setelah itu giliran komputer pusat yang mengirimkan pesan ke penangkap sinyal yang berada pada jam tangan wasit. Tentu saja dilengkapi dengan tampilan data mengenai catatan waktu ketika gol itu dicetak. Dengan demikian hasil gol akan tercatat dengan akurat dan tidak lagi menimbulkan kontroversi seperti yang selama ini terjadi. Goal-line technology sendiri sampai sekarang masih terus dikembangkan dan baru diuji pada beberapa pertandingan sepakbola. Diharapkan teknologi ini dapat membantu pertandingan agar dapat berjalan dengan lancar dan adil.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

FIFA Akan Segera Lakukan Uji Coba Teknologi Garis gawang

13/10/2011
Oleh: Muhammad Rezky Agustyananto
Apa saja yang harus dilewati oleh teknologi baru ini agar bisa diaplikasikan di dunia sepakbola?
Harapan banyak orang (terutama orang-orang Inggris) untuk melihat adanya teknologi garis gawang di dunia sepakbola tampaknya makin mendekati kenyataan. Menyusul keputusan International Football Association Board (IFAB) pada Maret lalu mengenai dibolehkannya uji coba penggunaan teknologi garis gawang, FIFA akhirnya telah memutuskan akan melakukan dua fase uji coba yang rencananya akan diikuti oleh sembilan perusahaan di Eropa. Fase uji coba pertama akan dilaksanakan pada November dan Desember, dengan diawasi oleh sebuah tim independen dari para peneliti di Swiss. Sedangkan fase kedua akan dilaksanakan pada Maret tahun depan.
Setelah melakukan dua fase uji coba tersebut, FIFA akan menyerahkan hasil evaluasi kepada IFAB. Hal ini dilakukan karena hanya IFAB lah yang memiliki kewenangan untuk melakukan perubahan dalam Law of the Game sepakbola dunia. Karena itu, IFAB pula yang nantinya akan menentukan apakah teknologi garis gawang bisa digunakan di dunia sepakbola.

Pertemuan IFAB sendiri akan dilaksanakan pada Juli 2012, segera setelah selesainya Euro 2012. Selain membahas masalah teknologi garis gawang, IFAB juga akan mengevaluasi penggunaan dua wasit tambahan di samping gawang yang sudah diuji coba oleh UEFA di kompetisi mereka seperti di Liga Champions. IFAB lah yang nantinya akan menentukan apakah sistem dua wasit tambahan ini akan disahkan dalam Law of the Game.

Lalu, apa saja syarat yang ditentukan IFAB agar teknologi garis gawang dapat diterima? Ada empat hal yang harus dipenuhi oleh teknologi ini agar bisa diimplementasikan di dunia sepakbola ke depannya, yaitu:

1. Teknologi hanya diaplikasikan untuk garis gawang dan hanya untuk menentukan apakah gol sah atau tidak.

2. Sistem teknologi itu harus akurat.

3. Indikasi/keputusan apakah bola sudah masuk harus keluar secara segera dan secara otomatis bisa dikonfirmasi dalam waktu satu detik.

4. Indikasi/keputusan apakah bola sudah masuk hanya akan diberikan kepada petugas pertandingan (lewat jam tangan wasit, lewat getaran atau sinyal visual).

Keempat syarat itulah yang harus dipenuhi oleh sembilan perusahaan yang mengikuti ujicoba ini agar teknologinya dipilih FIFA untuk digunakan di dunia sepakbola. Nah, kita tunggu saja bagaimana hasil ujicoba yang akan dilakukan FIFA nanti.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS